MASYARAKAT KOTA DAN DESA
Unknown
Mei 29, 2017
0 Comments
Masyarakat Kota dan Desa
Masyarakat Perkotaan
sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupan yang beerbeda
dengan masyarakat desa.
Ciri- Ciri yang menonjol pada masyarakat kota :
1. Kehidupan
keagaamaan berkurang bila dibandingkan kehidupan keagaaman di desa.
Kegiatan-kegiatan keagamaan hanya di tempat-tempat peribadatan, seperti di
masjid, gereja. Sedangkan diluar itu, kehidupan masyarakat berasa dalam
lingkungan ekonomi, perdagangan. Cara kehidupan demikian cendrung kea rah duniawi.
2. Orang
kota pada umumnya mengurus dirinya sendiri tanla harus bergantung pada orang
lain.Diperkotaan kehidupan sukar untuk disatukan
3. Pembagian
kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas nyata. Misalnya seorang
pegawai negeri lebih banyak bergaul dengann rekan-rekannya daripada tukang
becak.
4. Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapat pekerjaaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5. Jalan
pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan
bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan
pribadi.
6. Jalan
kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya factor waktu bagi
warga kota, sehingga pembagiaan waktu yang teliti sangat penting.
Masyarakat Desa ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin
yang kuat sesema warga desa, yaitu perasaan setiap warga yang amat kuat yang
hakikatnya bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari masyarakat dimana ia hidup.
Ciri- Ciri yang menonjol pada masyarakat desa :
1. Didalam
masyarakat perdesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat perddesaan lainnya diluar
batas-batas wilayahnya.
2. Sistem
kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3. Sebagian
besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4. Masyarakat
tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat-istiadat dan
sebagainya.
URBANISASI DAN URBANISME
Sehubung
dengan perbedaan antara masyarakat perdesaan dengan masyarakat perkotaan,
kiranya perlu disinggung perihan urbanisasi. Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa
kekota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya
masyarakat perkotaan.
Proses
urbanisasi boleh dikatakan terjadi diseluruh dunia, baik pada negara-negara
yang sudah maju industrinya maupun secara relative belum memiliki industry.
Bahwa urbanisasi mempunya akibat-akibat negative terutama dirasakan oleh negara
agraris seperti Indonesia ini. Hal ini terutama disebabkan Karena pada umumnya
produksi pertanian sangat rendah apabila dibandingkan dengan jumlah manusai
yang dipergunakan dalam produksi tersebut dan boleh dikatakan bahwa factor kebanyakan
penduduk dalam suatu daerah “over-population” merupakan gejala yang umumya
dinegara agraris yang secara ekonomi masih terbelakang.
Proses urbanisasi
dapat terjadi dengan lambat ataupun cepat, tergantung dari keadaan masyarakat
yang bersangkutan, proses tersebut menyangkut 2 aspek :
1. Perubahan
masyarakat desa menjadi masyarakat kota
2. Bertambahnya
penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari
desa-desa.
Sehubungan dengan proses tersebut, maka ada beberapa sebab
yang mengakibatkan suatu daerah tempat tinggal mempunyai penduduk yang baik,
artinya adalah sebab suatu daerah mempunyai daya tarik sedemikian rupa,
sehingga orang-orang pendatang semakin banyak. Secara umum dapat dikatakan
bahwa sebab-sebabnya adalah :
1. Daerah
yang termasuk menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibukota.
2. Tempat
tersebut terletak sangat strategis sekali untuk usaha-usaha perdagangan atau
pernaigaan.
3. Timbul
industry daerah itu, yang memproduksikan barang-barang maupun jasa-jasa.
Penyebab Urbanisasi atau
perpindahan penduduk perdesaan ke perkotaan terjadi karena adanya daya tarik (pull
factors) dari perkotaan dan daya dorong (push factors) dari
perdesaan.
Faktor Pendorong dari Desa:
·
Faktor pendorong dan desa
yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai beriikut.
·
Terbatasnya kesempatan
kerja atau lapangan kerja di desa.
·
Tanah pertanian di desa
banyak yang sudah tidak subur atau mengalami kekeringan.
·
Kehidupan pedesaan lebih
monoton (tetap/tidak berubah) daripada perkotaan.
·
Fasilitas kehidupan kurang
tersedia dan tidak memadai.
·
Upah kerja di desa rendah.
·
Timbulnya bencana desa,
seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan wabah penyakit.
Faktor Penarik dari Kota:
·
Faktor penarik dan kota yang
menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai berikut.
·
Kesempatan kerja lebih
banyak dibandingkan dengan di desa.
·
Upah kerja tinggi.
·
Tersedia beragam fasilitas
kehidupan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan
pusat-pusat perbelanjaan.
·
Kota sebagai pusat
pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal):
·
Meningkatnya kesejahteraan
penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
·
Mendorong pembangunan desa
karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
·
Bagi desa yang padat
penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
·
Mengurangi jumlah
pengangguran di pedesaan.
Dampak negatif urbanisasi bagi desa:
·
Desa kekurangan tenaga
kerja untuk mengolah pertanian.
·
Perilaku yang tidak sesuai
dengan norma setempat sering ditularkan dan kehidupan kota.
·
Desa banyak kehilangan
penduduk yang berkualitas.
Dampak Urbanisasi positif
urbanisasi bagi kota:
·
Kota dapat memenuhi
kebutuhan akan tenaga kerja.
·
Semakin banyaknya sumber
daya manusia yang berkualitas.
Dampak negatif urbanisasi bagi kota:
·
Timbulnya pengangguran.
·
Munculnya tunawisma dan
gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
·
Meningkatnya kemacetan lalu
lintas.
·
Meningkatnya kejahatan,
pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
Urbanisme adalah
cara karakteristik interaksi penduduk kota-kota (daerah perkotaan) dengan
lingkungan binaan atau – dengan kata lain – karakter kehidupan perkotaan, organisasi,
masalah, dll, serta studi tentang karakter yang (cara ), atau kebutuhan fisik
masyarakat perkotaan, atau perencanaan kota. Urbanism juga pergerakan penduduk
ke daerah perkotaan (urbanisasi) atau konsentrasinya di dalamnya (tingkat
urbanisasi).